Kelompok Sosial

Kelompok Sosial Yang Teratur

A. In Group

in group: kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya. Pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota kelompok.

B. Out Group

out group: kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-group-nya. Selalu ditandai dengan sifat kelainan yang berwujud antagonisme dan antipati.

C. Gemeinschaft (Paguyuban)

gemeinschaft (paguyuban): bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin murni yang bersifat alamiah dan kekal.

D. Gesellschaft (Patembayan)

gesellschaft (patembayan): ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat satu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis.

E. Formal Group

formal group : kelompok yg mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Contohnya: perusahaan, birokrasi, dan negara.

F. Informal Group

informal group : kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti, biasanya karena pertemuan yang berulang kali. Contohnya, klik (ikatan kelompok teman terdekat atau perkawanan).

Kelompok Sosial Yang Tidak Teratur (Crowd)

A. Kerumunan Aktif

Kerumunan aktif timbulnya secara spontan, bersifat emosional,bersifat destruktif yang bertujuan merusak.Perbuatan ini dilakukan untuk melepaskan perasaan tidak puas, kemarahan maupun kejengkelan terhadap suatu hal.Kerumunan ini dapat menjalar luas karena adanya penularan-penularan sosial.

B. Kerumunan Ekspresif

kerumunan ekspresif tidak mengenal pusat perhatian maupun tujuan yang sama, malainkan hanya mengenal emosi saja.Kerumunan semacam ini tidak merusak, hanya sekadar melepaskan ketegangan emosi sja.
Kerumunan ekspresif dapat berubah menjadi kerumunan aktif.Misalnya penonton sepak bola yang marah pada wasit karena tidak dapat bersikap adil dalam memimpin jalannya sepak bola.

C. Kerumunan Yang Bersifat Sementara

1. Contoh Inconvenient Aggregations
Kumpulan yang kurang menyenangkan karena kehadiran orang lain menjadi penghalang tercapainya tujuan.
Contoh : orang-orang yang- menunggu bis

2. Panic Crowds
Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari bahaya

3. Spectator Crownds
Kerumunan penonton yang terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Hampir sama dengan khalayak penonton hanya saja kerumunan ini tak direncanakan.

D. Kerumunan Yang Bertolak Belakang/Berlawan Dengan Norma Hukum

1. Acting Mobs
Kerumunan yang bertindak emosional untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik dan berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
2. Immoral Crowds
Kerumunan yang bersifat immoral dan hampir sama dengan kelompok ekspresif bedanya kerumunan ini bertentangan dengan norma-norma masyarakat

Sumber:

http://brainly.co.id/tugas/62750

http://sosiologi-industri.blogspot.co.id/2012/06/kelompok-kelompok-sosial-tak-teratur.html

http://dwiyantisarworini.blogspot.co.id/

TUGAS 6 ILMU SOSIAL DASAR

Makna Individu, Keluarga & masyarakat

Individu

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

Keluarga

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
  1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
  2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
  3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

 

Masyarakat

Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
  • menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
  • menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Masyarakat Industri & Masyarakat Non Industri

Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
(a)Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

 Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.

Masyarakat Majemuk

Menurut J.S. Furnivall, Masyarakat Majemuk merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas maupun kelompok-kelompok yang secara budaya dan ekonomi trpisah secara memiliki strukutyr kelembagaan yang berbeda satu dengan lainnya. Nasikun, menyatakan bahwa masyarakat majemuk merupakan suatu masyrakat yang menganut system nilai yang berbeda di antara berbagai kesatuan sosial yang menjadi anggotanya. Para anggota masyarakat tersebut kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan, atau bahakan kurang memiliki dasar untuk mengembangkan sikap salaing memahami. Senada dengan itu, Clifford Geertz, berpendapat bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terbagi atas subsitem-subsistem yang lebih kurang berdiri sendiri dan dipersatukan oleh ikatan-ikatan primordial.

Masyarakat Desa Cenderung Melakukan Urbanisasi

definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi

  1. Kehidupan kota yang lebih modern
  2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
  3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
  4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

  1. Lahan pertanian semakin sempit
  2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
  4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
  5. Diusir dari desa asal
  6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

 

TUGAS ISD 5

Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan adalah suatu hasil karya, rasa dan cipta dari masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Kebudayaan berguna bagi manusia untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan yang terjadi antara manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia.

Unsur – unsur kebudayaan

Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur unsur yang bersifat universal. Unsur unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa bangsa di dunia. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu

  • Bahasa

Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

  • Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.

  • Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial

Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.

  • Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial.

Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.

  • Sistem mata pencaharian hidup 

Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.

  • Sistem Religi

Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.

  • Kesenian

Secara sederhana eksenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindaha. bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

Sistem Budaya & Sistem Sosial

Sistem sosial
adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen-elemen sosial. Elemen-elemen sosial itu terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial.

Sistem budaya
adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula adat-istiadat mencangkup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.

Jenis Kebudayaan di Indonesia

1. Alat musik tradisional.
Seni dan budaya musik barat yang berkembang pesat dan mulai masuk ke Indonesia saat ini tidak sanggup memudarkan alat musik yang berasal dari daerah. Meskipun terbuat dari bahan yang sederhana, namun alat tradisional tersebut menghasilkan alunan nada yang indah dan berkelas. Maka tidak heran jika alat musik seperti gamelan, angklung, gendang dan lainnya sudah dikenal dan menghiasi panggung pertunjukkan mancanegara.

2. Upacara adat.
Serangkaian ritual adat dalam upacara kedaerahan merupakan salah satu budaya tradisional yang perlu dilestarikan untuk menghargai dan melanjutkan tradisi nenek moyang. Berbagai ritual tersebut memiliki tujuan masing-masing, salah satunya adalah sebagai bentuk rasa syukur. Upacara adat dilakukan oleh beberapa daerah tertentu dan diyakini mengandung nilai-nilai religius sehingga harus dilakukan secara sakral. Ada banyak jenis upacara adat yang sering dilakukan di beberapa daerah Indonesia, diantaranya yaitu:

3. Tarian tradisional.
Tari adalah seni yang paling digemari oleh seluruh kalangan masyarakat. Di Indonesia, satu daerah memiliki tari budaya yang lebih dari satu sehingga ada banyak jumlah tari daerah yang perlu dikenal dan juga dilestarikan. Tarian tradisional berikut ini adalah beberapa yang sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia hingga luar negeri, yaitu:

  • Tari jaipong
  • Tari piring
  • Tari kecak
  • Tari kipas
  • Tari pakarena dan sebagainya.

Sumber / Referensi :